Wednesday, December 31, 2008

0 komentar
All one's moments gather to a wave
Passing in a rolling swell of tears,
Passions too immense to name or save.
Yet New Year's is a crest on which to sing,
Now poised between the future and the past.
Each awaits what course the fates may bring,
Winds that never touch the things that last.
Years turn and turn with an hypnotic grace
Even as the depths of life lie still.
Although above one cannot silence face,
Remember that below the divers will.
Read full story
0 komentar
Happy New Year
Time to addressa new year
… enter
deal with the project at hand
yet resolve not to dwell on past

never stop dreaming
even on the last exhale
and
find it in your heartto forgive
then you will be forgiven in likeness
try
smile,even when sad
this provokes the inner smile
to surface
take each dayas it’s dealt
and be thankful for the wealth
mother nature doles
now take a deeeeeeeeep
meditative breath
you’re alive … aren’t you?
Read full story

Thursday, December 25, 2008

0 komentar
Ronny Effendi Saut
Hendra Gunawan
Roy Suryo
Rahma Azhari
Sarah Azhari
Read full story

Tuesday, December 23, 2008

0 komentar
Husband and wife in bed together.
She feels his hand rubbing her shoulder.
She: "Oh, that feels good."
His hand moves to her breast.
She: "Gee, honey, that feels wonderful."
His hand moves to her leg.
She: "Oh, honey, don't stop."
But he stops.
She: "Why did you stop?"
He: "I found the remote."
Read full story
0 komentar
Victoria Beckham: Ilaria D’Amico? No, thanks
19/12/2008 17:29

La signora Beckham, da poco giunta in Italia, incomincia già a fare i capricci e a controllare l’entourage del bel maritino new entry del Milan. David Beckham sarebbe dovuto essere il protagonista di uno show televisivo Sky condotto da Ilaria d’Amico…come? Ilaria d’Amico? No no no my dear! La D’Amico proprio no!
Immaginiamo già Victoria storcere il naso all’insù e con uno sguardo da ex reginetta delle Spice Girls fulminare il marito che, ovviamente, ha fatto annullare lo show.
Pura gelosia o semplice antipatia, sta di fatto che la signora Beckham ha fatto sapere che il nome della D’Amico non le era congeniale. Capricci e indiscrezioni a parte, pare anche che il calciatore sia ricoperto dalla testa ai piedi di contratti con diritti d’immagine che avrebbero creato conflitti con una intera serata dedicata a lui durante la quale Sky avrebbe sfruttato la sua immagine.
Da una parte marcato a uomo dalla moglie, dall’altra ricoperto di sponsor e diritti d’immagine, il calciatore esasperato ha fatto saltare lo show e domani, dalle 19 alle 20, andrà in onda una classica e tradizionale conferenza stampa durante la quale, al fianco di David, siederà Adriano Galliani che non comporta il rischio rappresentato dalle curve della D’Amico.
Che intorno alla figura di Beckham si creassero tanti gossip era fatto più che prevedibile, ma che addirittura si sospetti che la D’Amico sia stata vittima di una ripicca di Berlusconi che non ha molto gradito il suo spot di due settimane fa contro la decisione del governo di alzare l’Iva Sky al 20%, è forse cosa esagerata. Speriamo che Vittoria, che già ai primi di dicembre perdeva i capelli a vista d’occhio a causa dello stress, riesca a sopportare il clima italiano e il calore delle tante fans di suo marito.
Read full story

Monday, December 22, 2008

0 komentar
NO POINTING FINGERS
A man asked his father-in-law, ‘Many people praised you for a successful marriage. Could you please share with me your secret?’
The father-in-law answered in a smile, ‘Never criticize your wife for her shortcomings or when she does something wrong. Always bear in mind that because of her shortcomings and weaknesses, she could not find a better husband than you.’
We all look forward to being loved and respected. Many people are afraid of losing face. Generally, when a person makes a mistake, he would look around to find a scapegoat to point the finger at. This is the start of a war. We should always remember that when we point one finger at a person, the other four fingers are pointing at ourselves.
If we forgive the others, others will ignore our mistake too.

http://www.christon.org/bless/forgive-the-others/
Read full story

Thursday, December 18, 2008

0 komentar
download buku gratis / free book for student

website : bse.diknas.go.id or bse.diknas.org
result : cannot open website / parking domain
conclusion : need more time for free book

:)
10 more years
Read full story

Monday, December 15, 2008

0 komentar
BenderaM Aji Surya - suaraPembaca

Jakarta - Masyarakat kita ini termasuk golongan orang timur. Kata orang lebih banyak menggunakan perasaan daripada logika sehingga mudah tersinggung dan kalau bicara dengan mereka harus ekstra hati-hati. Kemampuan interpretasi menjadi penting dalam pergaulan. Jangan sampai apa yang kita sampaikan dimengerti lain oleh pihak lawan bicara.

Begitu juga dalam hal bernegara. Dulu, zaman Orba, ada kritik saja dianggap sebagai upaya pembangkangan dan bisa dikenai subversi. Apalagi sudah bersifat penghinaan pastilah digebuk tanpa ampun. Nah, di zaman yang sudah reformasi ini ada perkembangan yang sangat positif. Kritik tidak menjadikan orang alergi. Malah bisa memacu kemajuan. Meskipun ada juga yang masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri.

Eh, tiba-tiba saja kita jadi kaget dengan adanya masalah "bendera" yang digambari lambang kelompok tertentu. Seolah bendera yang suci ini telah ternodai oleh najis sehingga harus dicuci dengan air tujuh kembang dan pelakunya harus masuk hotel prodeo.

Uniknya, gambar bendera yang dikatakan ternodai tersebut disebarluaskan melalui media masa, dan kelihatannya tidak mengetam protes. Bukankah penyebaran barang haram juga seharusnya dikatagorikan kelakuan terlarang. Saya jadi ingat, penadah barang hasil maling juga bisa diseret ke pengadilan. Dalam pengamatan sekejab saya, bendera yang ternoda itu malah menjadi komoditi surat kabar yang bisa mendongkrak tiras.

Kini ada wacana, antara mereka yang berseteru agar melakukan perdamaian. Tidak usah diterus-teruskan karena akan menyedot energi dan waktu sehingga bangsa kita ini menjadi susah maju. Lagi-lagi saya jadi bingung. Kalaulah penodaan itu masuk katagori hukum pidana mana bisa didamaikan. Ini adalah urusan negara Bung. Emangnye kasus perdata. Aya aya wae.

Yang juga menjadi pertimbangan dalam hal ini adalah masalah niat. Apakah benar ada niat untuk melakukan penodaan. Pembuktian akan niat ini bisa juga ditelisik dari berbagai kegiatan yang dilakukan sebelumnya yang mengarah kesana. Kepiawaian dari para penyidik sangat diperlukan dalam hal ini.

Tapi, yang lebih penting adalah bagaimanakah kita bisa memahami bendera kebanggaan tesebut sebagai sebuah simbol kenegaraan, dan tidak hanya terjebak pada sekedar kesakralannya saja. Semangat bendera yang dilahirkan melalui sebuah proses sejarah yang amat panjang, model, pembuatan dan warnanya hingga bagaimana para pendahulu kita mempertahankannya dengan cucuran darah, merupakan hakekat yang harus senantiasa diwariskan kepada anak cucu.

Barangkali saat ini sudah banyak yang lupa mengajarkan semangat bendera merah putih tersebut. Anak-anak kita cenderung melupakannya.Dengan demikian, maka yang lebih penting bukan cara bagaimana mengangkat tangan yang tepat dalam penghormatan bendera.

Tetapi, bagaimana bendera itu selalu memberikan semangat dan inspirasi untuk kemajuan bangsa kita tercinta, Indonesia.

M Aji Surya
Katelniceskaya, Neberisnaya 82 Moscow

ajimoscovic@gmail.com+79250718648

http://suarapembaca.detik.com/read/2008/12/15/184245/1054064/471/bendera
Read full story